Pages

Wednesday, December 28, 2011

Psikologi Warna

Warna memiliki pengaruh dalam psikologi manusia , terutama dalam emosionalnya. Setiap warna berbeda-beda dan memiliki ekspresi yang berbeda pula. Dalam penggunaannya , kita harus memahami karakteristik itu , kemudian baru dipilih yang paling tepat dalam pengaplikasiannya.

Contoh :
Merah terang dan kuning -> semangat
Biru muda dan hijau         -> damai dan tentram

Berdasarkan karakter:
Warm color : kuning
Warmer       : orange
Hot             : merah

Cool color   : hijau
Cool            : turqoise (toska)
Cold color   : light/soft blue

Warna juga memiliki fungsi , antara lain :
- Fungsi praktis : traffic light , bendera putih : perdamaian
- Fungsi simbolis : lambang P3K , logo , adat istiadat
- Fungsi estetis    : ekspresi/emosional , impresi/visualisasi , konstruksi /simbol

Aspek emosional warna
Basic personality : geografis , confident , impulsive , prudent , pessimistic , traditional

Trend -> pengaruh lingkungan ,etnik, hiburan , media dan pendidikan , budaya/culture.

Trichromatic theory

Abad 19 , Thomas Young : mata -> reseptor dari partikel , berubah-ubah sesuai dengan gelombang cahaya yang diterimanya.
Reseptor ini terdiri dari pertikel yang sangat banyak untuk mengumpulkan seluruh spektrum.

Thomas Young , berpendapat terdapat 3 warna dasar , yakni :
                                                                                              Merah  (R)
                                                                                              Kuning (Y)
                                                                                              Biru      (B)

                                                                      Kemudian diubah dari RYB menjadi RGB
                                                                      dengan mengubah (Y) menjadi (G) ->
                                                                      Kuning menjadi Hijau
                                                                      Teori ini kemudian dikembangkan oleh
                                                                      Hermann Von Helmholtz
Kombinasi warna additive:
- merah + hijau = kuning
- merah + biru  = magenta
- hijau   + biru  = cyan
- merah + hijau + biru = putih

Light color :: kombinasi dari 3 warna utama
Warna bersumber dari cahaya/sinar , contoh :
TV dan monitor (warna RGB) komputer merupakan light color

Subtractive -> CMY + K (black) biar pekat -> hasil agak hitam
Additivie    -> RGB                                      -> hasil agak putih

Pada percetakan umumnya menggunakan pewarnaan CMYK agar warna lebih solid ,
berbeda dengan perfilman yang menggunakan pewarnaan RGB agar warna lebih terang.

CMYK

 RGB

About Color and dimension / Tentang Warna dan Dimensinya

Warna -> persepsi dan intreprestasi subjektif , artinya memiliki referensi dan pengalaman berbeda serta ekspresi beragam.

Teori warna awalnya : Alberti 91435)
                                  diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490)
                                  di kembangkan oleh Isac Newton ke publik
Warna adalah elemen utama desain , memiliki :
   1. Kesan dramatis , suram , sexy , dan sensasi lainnya.
   2. Analisa pemakaian di masa dan tempat berbeda (budaya , tradisi , peradaban)
   3. Kombinasi secara tepat dan efisien -> karakteristik dan potensi-potensi warna
   4. Sensasi yang ditimbulkan oleh otak sebagai akibat dari pada sentuhan gelombang cahaya pada retina mata.

Warna memiliki 3 dimensi atribut , yakni :
   1. Hue (warna),adalah sensasi yang diterima oleh jaringan syaraf manusia berupa nuansa, seperti merah, kuning, hijau dll , atau dikenal dengan nama warna.
   2. Value (brightness/kecerahan), adalah sensasi keruh-jernihnya warna , terang gelapnya suatu warna.
   3. Chroma (saturation),adalah sensasi kuat lemahnya warna. Putih, abu-abu dan hitam adalah warna dengan Kejenuhan Warna mendekati 0


Color Photography

       Dari filosofi Cina , Mo-Tzu : dengan menggunakan lubang kecil di dinding , di dalam ruangan gelap , maka gambar di luar ruangan akan dipancarkan secara terbalik ke dalam ruangan. Ini merupakan teori dasar pada pewarnaan di kamera.

Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.

Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839

Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861

 
Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.

Warna dalam fotografi :
1. warna fisik
2. warna kimiawi

3. warna psikis

Cahaya dalam fotografi :
1. Cahaya dapat menembus
    pada bahan-bahan seperti kain
2. Caya dapat difokuskan
    dapat disalurkan ke arah yang dikehendaki
3. Cahaya dapat dipantulkan
    dapat dibelokkan/dipantulkan dengan benda yang punya daya pantul
4. Cahaya mempunyai warna
    dapat diukur dengan Kelvin meter/color maker

Sumber Pencahayaan studio :
1. Sinar matahari masuk dari jendela (window lighting)
2. Lampu tungsen/fotoflood
3. Flash

 Seputar info fotografi
 
      Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
      Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

 History of Camera
        Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Camera obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut. Camera obscura yang pertama kalinya ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim yang bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-1021).


        Sementara di tahun 1660-an ilmuwan asal Inggris Robert Boyle dan asistennya Robert Hookemenemukan portable camera obscura. Namun kamera pertama yang cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi ditemukan pertama kali oleh Johann Zahn, penemuan tersebut terjadi pada tahun 1685. Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsip model Zahn, dimana selalu menggunakan slide tambahan yang digunakan untuk memfokuskan objek. Sistem tersebut adalah dengan memberikan tambahan sebuah plat sensitif di depan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.